Cerita Sahabatku

Berdasarkan Kisah Nyata Dinamika Kehidupan Seorang "Noneng Kanza"

Selamat Datang di My Blog " Kumpulan Puisi Noneng Kanza" Semoga Menjadi Insfirasi Bagi yang Membaca Kumpulan Puisi - Puisi Ini

oleh Mojang Jampang pada 26 Februari 2011 jam 8:30
Sunyi senyap ku terbaring sendiri
sepi rasanya menyelimuti
badan gemetar menahan rasa sakit
bibir terkatup menahan ngilu

hitam manis kulitku
sintal tubuhku
berbuah padi bentuk betisku
sayang seribu kali sayang
skarang ada sayatan luka disana

akh,,,,,,,,,, ku tarik napas dalamku
tp ta apalah bisa ku kembalikan
yg penting ku terselamatkan
andai saja aku tergilas motor sebelahku
ngeri ku mengingatnya

alhamdulilah alhamdulilah
terimakasih ya Allah
ini adalah nikmat
yang kau berikan

disepi hariku, terhibur olehmu
disakitku terobati oleh perhatianmu
dikesendirianku kau temani aku
kau slalu ada untukku,,,,,,,,,,

kau ada jauh disana
raga tak ada tp jiwa bersama
asa cinta menyatu membahana
ku tunggu karena ku mampu

trimakasih kau beri aku semangat,,,,,,,,,,,,
trimakasih kau nyalakan jiwaku
untukmu ku berucap
I Love You,,,,,,,,,,,,

catatan : trimakasih untuk seseorang yg ada di negeri sebrang yg slalu jadi motivasi
hidupku,,,,,,,,,,,, doakan aku y Mr smile sayangku,,,,,,,,,, hehehe

oleh Mojang Jampang pada 10 November 2010 jam 22:11
Malam yang indah
Langitku mendung
Tp tersebar bintang yang menghiasi indahnya malam.

Ku duduk depan rumahku.
Kupandangi lalu ku bertanya,
bintang sudikah malam ini kau temani aku?
Angin kau jg datang menyambut tubuhku
Jadilah saksi malam ini untukku kawan.

Ada yang ingin ku ucapkan tentang janji hati ini,,,,,,,,,,

Ku berjanji kan slalu temani belahan jiwaku
kau yg buat hatiku mekar,
kau yang rengkuh jiwaku dgn hangat cintamu
janjiku kan slalu ku tunggu hadirmu dalam nyataku
bintang bawalah aku padanya
dengan cahaya.
Angin bawalah aku dengan semilir hembusmu


ooooh jika mlm ini ku duduk disampingmu
maka takan ku lepas pandanganku padamu
jika kau hadir dihadapan, kan kupeluk dan takan ku lepas.
Jika kau temaniku kan kusandarkan cinta ini di dadamu,

Ya Allah,,,,,,,,,, sujudku untuk Mu,,,,,,,,,,
sembahku hanya untuk Mu
Ya Allah dengan kuasa Mu hantarkan Dia untuk ku

Janjiku kan slalu menunggu mu sampai akhir khayatku,,,,,,,,,,

oleh Mojang Jampang pada 11 September 2010 jam 22:49
6 tahun berlalu bersama waktu, pahit, manis, ku rasakan silih berganti.
Suka dan duka ku lalui bersama, indahnya sungguh terasa.
Smakin bertambah usia, kerikil yg dtang sangatlah tajam, hampir saja ku pasrah dan menyerah.
Perbedaan yg kuat, jadi bumbu kehidupan yg kulalui.
Asaku menari nari diatas bola waktu, laraku mendesir bersama butiran embun dan angin, sukmaku merajut bersama desiran sapaan sang bulan dan bintang.
Menanti matahari tuk hangatkan jiwaku, bukan kau bakar sanubariku.
Gejolak kalbu bertaburan bersama dentangan waktu. Trus trus dan trus melaju secepat kilat menyambarku.
Kurindu belai mesra sapaan sang bahtera, ku tunggu kau dewa rengkuh tubuhku dibalut warahmah.
Sampai akhir khayatku ku nanti raja sukmaku.....
Ku berjalan tuk ukir cerita diatas awan.....

oleh Mojang Jampang pada 13 September 2010 jam 9:49
Hujan embun biaskan langkahku, sapaan angin mencubit dingin sekujur tubuhku
Embun pagi menyapa smua penjuru belahan alam jiwaku.
Pandanganku tak jelas arahnya kemana?
Ku tanya pd angin yg belai jiwaku" kemana kau bisa bw aku?"
Ku tunggu setiap waktu tak ada jawabmu!
Tubuhku terjatuh dibwh langit-Mu, permohonan yg tak terhenti, Kholikku!
Dentang waktu sadarkan jiwaku, kemana kau bw aku?
Bisikan bisikan cinta nyalakan hatiku, tp knapa angin kau lempar aku terlalu jauh!
Hingga ku berada ditepi kawah nestapa, jemputlah aku angiiiiiiin, bwlah aku tuk satukan kalbuku'"
ku gayuh kakiku sampai batas ku mampu! Datanglah anginku ku berjalan sambil menunggu!
Datang- datang- datanglah - angin jiwaku.

oleh Mojang Jampang pada 13 September 2010 jam 21:45
Tak terlukiskan sdikitpun di alam bawah sadarnya, takdir pertemukan 2 hati tuk berbagi.
Jalan berliku kau lalui tanpa tepi, aliran air kau ikuti tanpa arah, kau terombang ambing derasnya arus.
Pecah berkeping seluk beluk jiwamu, kau hampir mati bertahan dr terjangan ombak lautan cintamu.
Kau tetap tegar, walau tak mampu tuk berdiri, kau jatuh, jatuh dan trus jatuh!
Tubuhmu hancur, hancur!!!! Tak berkeping,
Tapi kau ttap senyum, matamu basah bersinar.
Kau bangun asamu dilangit, dia terbang tinggi tinggalkan sang merpati.
Sampai kau sendiri besarkan titisan darahnya
Benteng tubuhmu adalah raja kecilmu.
Lukislah harapan diatas rebahan kalbumu, sampai kau mampu tuk menunggu.
Kpn tiba waktu belahan jiwa mu.

oleh Mojang Jampang pada 02 Oktober 2010 jam 13:36
Ku duduk, diam, pasang kuping.
Ku dengar apa yg diceritakan.
Ku cerna apa yang dikatakannya.
Tp ku tak bisa masuk di dlm nya!
Mataku kosong
lalu ku buka laptop yg menemaniku dgn setia.
Jemariku dgn replek mengklik internet
tangan ku menari diatasnya
mata hatiku bermain disana
mata ragaku menatap kosong kedepan
ku tersenyum
tp bibirku terkatup rapat.
Dua arah yg berbeda
Menyatu membahana
Tergelitik dan terenyuh dua rasa yg berbagi.
Diantara kamu dan kau dihadapanku
temaniku habiskan waktu.
Thank you!!!

oleh Mojang Jampang pada 06 November 2010 jam 21:03
Kau hadir temaniku dlm hidup ini.
Kau datang bersama angin tuk menyapa lembut hatiku.
Kau sentuh jiwaku perlahan lahan.
Lalu ku terjatuh dipelukmu.

Waktu trus berlalu, hari berganti hari, minggu ke minggu, bln ke bln tak terasa.
Ada kamu slalu bersamaku.
Kuingin smua jd milikku.

Kau , aku satu hati satu jiwa.
Langkahku slalu kau baca
seiring waktu kau lapuk di dlam nya,,,,,,,,,,
kau ada tp dimana?
Kau hadir tp tak nampak
suaramu terdengar tp kau tak muncul,
dimana kau berada?

Login Blog

Blogdetik.Com

Username

Password

Ingatkan Saya!
Lupa Password…?

Share My Blog

Daftar Pengunjung

http://thirtythirtynewyork.com

Time

Mengenai Saya

Foto saya
Saya Adalah Guru TIK SMP Negeri 10 Kota Sukabumi, Saya mempunyai Seorang teman yang bernama "Noneng Kanza" dia menginfirasikan lika liku Dinamika kehidupan dengan sebuah puisi semoga puisi ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan. ini puisi kisah nyata kehidupan beliau.